Pemerintah tengah mewaspadai potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, buntut penemuan dua kasus di Kamboja.
Di Indonesia masih nihil laporan kasus transmisi manusia, risiko penularan masih relatif tinggi pada hewan.
Dilaporkan bahwa dua kasus flu burung di Kamboja mengalami gejala mirip influenza. Lantas, gejala apa yang perlu dicurigai sebagai flu burung?
Baca juga: Muncul Kasus Pertama Kematian Flu Burung, Ahli Ingatkan Risiko Penularan Antar Manusia
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi mengakui gejala flu burung Clade Baru 2.3.4.4b mirip dengan influenza. Namun, terdapat perbedaan dalam riwayat kontak.

Kriteria pasien yang dicurigai atau positif flu burung mempunyai riwayat kontak dengan unggas dan orang sakit yang telah berkontak dengan virus H5N1.
"Gejala umum mirip gejala influenza seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, pilek, sesak napas, dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko, misalnya unggas sakit atau orang sakitnya," jelas dr Nadia dalam keterangannya, Minggu (26/2/2023).
Baca juga: Wabah Flu Burung Meningkat Tajam di Prancis, Picu Kekhawatiran
Kewaspadaan pemerintah Indonesia dilatarbelakangi mutasi virus H5N1 yang cepat dan konsisten pada mamalia, sehingga virus memiliki kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia.
Berdasarkan keterangan Direktur Kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dr Sylvie Briand, WHO menilai risiko penyakit flu burung pada manusia masih relatif rendah. Namun, laporan kematian pada gadis 11 tahun menjadi kekhawatiran baru.
"Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat meluasnya penyebaran virus pada burung di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia," beber Briand, dikutip dari Reuters, Minggu (26/2/2022).
"WHO menangani risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara," sambungnya.
Artikel Menarik Lainnya: