Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan satu kasus varian Kraken atau Omicron XBB 1.5. Kasus itu terjadi pada warga asal Polandia yang tiba di Indonesia pada 6 Januari 2023 lalu.
Dalam keterangan Kemenkes, warga Polandia tersebut sempat bermalam di DKI Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, Kalimantan Timur pada 7 Januari dengan kondisi positif COVID-19 saat berada di kapal. Ia mengalami gejala batuk ringan.
Baca juga: Kemenkes Bocorkan Kasus Pertama Omicron Kraken, Pasien Rasakan Gejala Ini!
Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengatakan, varian Kraken bisa menginfeksi seseorang tanpa gejala atau bergejala ringan. Tak hanya itu, varian tersebut juga bisa memicu terjadinya reinfeksi.
"Potensi dia (varian 'kraken') menyebabkan infeksi dan reinfeksi ada, bahkan kemungkinannya besar. Tapi dalam konteks di Indonesia saat ini, infeksi dan reinfeksi akan banyak yang tidak bergejala atau sebagiannya bergejala ringan," ujar Dicky dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023).

Kelompok Tinggi Risiko Terkena Varian Kraken
Dicky mengingatkan, varian Kraken bisa berdampak serius pada beberapa kelompok. Seperti:
- Ibu hamil
- Lansia
- Orang dengan penyakit komorbid
- Orang yang belum menerima vaksinasi booster
- Orang yang terinfeksi COVID-19 lebih dari 2 kali
Baca juga: Kemenkes Benarkan Varian COVID-19 'Kraken' Sudah Masuk Indonesia
Dicky menegaskan, seseorang yang sudah mengalami infeksi COVID-19 lebih dari dua kali dapat mengalami keparahan penyakit atau long COVID, jika terinfeksi varian Kraken.
Kondisi tersebut juga dapat memicu munculnya penyakit yang tidak pernah diderita sebelumnya seperti diabetes, hipertensi, hingga masalah neurologis.